Halaman

Rabu, 02 Oktober 2013

TUGAS2_VMODEL



       I.            PENDAHULUAN


Pada tahun 1986, Federal Ministry for Defense negara Jerman memulai dua proyek teknologi informasi. Kedua proyek tersebut adalah software development environment for information system (SEU-IS) dan software development environment for weapon and weapon delivery systems (SEU-WS). Dalam pelaksanaan kedua proyek tersebut ada beberapa tujuan yang ingin dicapai yaitu:
  • Membuat biaya dan proses-proses yang ada pada seluruh software development process  menjadi jelas.
  •   Menerapkan minimum standard untuk menjamin kualitas perangkat lunak yang dihasilkan.
  •   Melakukan standarisasi dan membuat Software Development Process lebih transparan.
V-Model dikembangkan untuk mewujudkan tujuan di atas. Hal ini disebabkan karena model-model yang ada pada masa itu dirasa belum sesuai dengan kebutuhan yang ada.
Variant pertama V-Model muncul pada tahun 1988 sebagai akibat dari proyek SEU-WS. Lalu pada tahun 1991, variant V-Model yang lebih baru muncul karena proyek SEU-IS. Hal ini terus berlangsung. Begitu dirasa adanya kebutuhan untuk melakukan perubahan maka akan dikembangkan variant V-Model yang baru.

Variant V-Model yang akan dibahas dengan lebih spesifik di sini adalah variant V-Model yang dikembangkan pada tahun 1997. Variant V-Model ini muncul karena adanya perkembangan pada Software Development Process (misal: object orientation).

    II.            PEMBAHASAN

Pengertian
Model ini merupakan perluasan dari model waterfall. Disebut sebagai perluasan karena tahap-tahapnya mirip dengan yang terdapat dalam model waterfall. Jika dalam model waterfall proses dijalankan secara linear, maka dalam V-Model proses dilakukan bercabang. Dalam V-Model ini digambarkan hubungan antara tahap pengembangan perangkat lunak dengan tahap pengujiannya.
V-Model mendefinisikan satu set kumpulan data, yang disebut produk yang terdiri dari topik individu. Produk, yang memiliki koneksi kuat, terlalu diatur oleh kelompok produk yang sama.

Deskripsi
V-Model terdiri dari tiga tahap, secara garis besar tahap-tahap tersebut adalah seperti yang akan dijelaskan di bawah ini:
·         Lifecycle process model
Lifecycle process model menjawab pertanyaan tentang apa yang harus dilakukan. Termasuk dalam tahap ini adalah menetapkan activity apa yang harus dilakukan, hasil apa yang diperoleh dari activity tersebut, dan apa saja yang ada di dalam hasil tersebut.
·         Allocation of methods
Allocation of methods menjawab pertanyaan bagaimana cara melakukannya. Termasuk dalam tahap ini adalah penentuan method apa yang akan digunakan untuk melakukan activity yang sudah ditetapkan pada tahap lifecycle process model.
·         Functional tool requirements
Functional tool requirements menjawab pertanyaan tool apa yang bisa digunakan untuk melakukannya. Termasuk dalam tahap ini adalah penentuan functional characteristic apa yang harus dimiliki oleh tool yang akan digunakan untuk melakukan activity pada tahap lifecycle process model.

Pada setiap tahap di atas ada empat area of functionality yang dikenal dengan sebutan submodel. Keempat submodel tersebut adalah:
·         Project management (PM)
Submodel ini merencanakan, me-monitor, dan mengontrol proyek. Selain itu submodel ini juga mengirimkan informasi pada submodel yang lain.
·         System development (SD)
Submodel ini men-develop software yang ingin dibuat.
·         Quality assurance (QA)
Submodel ini menspesifikasikan standar kualitas yang diinginkan dan memberitahukannya pada submodel yang lain. Submodel ini juga menspesifikasikan contoh test case dan kriteria untuk memastikan bahwa software yang dihasilkan dan proses untuk menghasilkannya berdasarkan dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
·         Configuration management (CM)
Submodel ini melakukan administrasi software yang dihasilkan.

Gambaran tentang tahap, submodel, dan hubungan antara tahap dan submodel dalam V Model diatas dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 1: Arsitektur V-Model


Karakteristik
Model prosedural digunakan untuk pengembangan aplikasi oleh IT-sistem ukuran yang paling beragam dan kompleksitas. Untuk menghasilkan dengan penyelesaian proyek-proyek kecil dan menengah tidak ada pengeluaran tambahan terlalu besar, V-model untuk kondisi proyek caper ukuran, yang mengurangi jumlah kegiatan dan produk dengan ukuran yang diperlukan, mendefinisikan.


Fase

Gambar 2: Fase V-Model


1.  Requirement Analysis & Acceptance Testing
Tahap Requirement Analysis sama seperti yang terdapat dalam model waterfall. Keluaran dari tahap ini adalah dokumentasi kebutuhan pengguna.
Acceptance Testing merupakan tahap yang akan mengkaji apakah dokumentasi yang dihasilkan tersebut dapat diterima oleh para pengguna atau tidak.

2.  System Design & System Testing
Dalam tahap ini analis sistem mulai merancang sistem dengan mengacu pada dokumentasi kebutuhan pengguna yang sudah dibuat pada tahap sebelumnya. Keluaran dari tahap ini adalah spesifikasi perangkat lunak yang meliputi organisasi sistem secara umum, struktur data, dan yang lain. Selain itu tahap ini juga menghasilkan contoh tampilan jendela dan juga dokumentasi teknik yang lain seperti Entity Diagram dan Data Dictionary.

3.  Architecture Design & Integration Testing
Sering juga disebut High Level Design. Dasar dari pemilihan arsitektur yang akan digunakan berdasar kepada beberapa hal seperti: pemakaian kembali tiap modul, ketergantungan tabel dalam basis data, hubungan antar tampilan, detail teknologi yang dipakai.

4.  Module Design & Unit Testing
Sering juga disebut sebagai Low Level Design. Perancangan dipecah menjadi modul-modul yang lebih kecil. Setiap modul tersebut diberi penjelasan yang cukup untuk memudahkan programmer melakukan coding. Tahap ini menghasilkan spesifikasi program seperti: fungsi dan logika tiap modul, pesan kesalahan, proses input-output untuk tiap modul, dan lain-lain.

5.  Coding
Dalam tahap ini dilakukan pemrograman terhadap setiap modul yang sudah dibentuk.


Keuntungan V Model
  • Bahasa yang digunakan untuk merepresentasikan konsep V-Model menggunakan bahasa formal. Sebagai contoh yaitu menggunakan objek model ataupun frame-frame
  • Meminimalisasikan kesalahan pada hasil akhir karena ada test pada setiap prosesnya
  • Penyesuaian yang cepat pada projek yang baru 
  •  Memudahkan dalam pembuatan dokumen projek
  •  Biaya yang murah dalam perawatan dan modifikasinya
  • V-Model sangat fleksibel. V-Model mendukung penambahan dan pengurangan method dan tool secara dinamik. Akibatnya sangat mudah untuk melakukan pembuatan pada V Model agar sesuai dengan suatu proyek tertentu dan sangat mudah untuk menambahkan method dan tool baru atau menghilangkan method dan tool yang dianggap sudah tidak terpakai lagi.
  • V-Model dikembangkan dan di-maintain oleh publik. User dari V Model berpartisipasi dalam change control board yang memproses semua change request terhadap V Model.

Kerugian V Model

  • Aktifitas V-Model hanya difokuskan pada projectnya saja, bukan pada keseluruhan organisasi. V-Model adalah proses model yang hanya dikerjakan sekali selama project saja, bukan keseluruhan organisasi.
  • Prosesnya hanya secara sementara. Ketika project selesai, jalannya proses model dihentikan. Tidak berlangsung untuk keseluruhan organisasi.
  • Metode yang ditawarkan terbatas. Sehingga kita tidak memiliki cara pandang dari metode yang lain. Kita tidak memiliki kesempatan untuk mempertimbangkan jika ada tools lain yang lebih baik.
·         Toolnya tidak selengkap yang dibicarakan. SDE atau Software Development Environment tidak ada tools untuk hardware di V-Model. Tool yang dimaksud adalah “Perangkat lunak yang mendukung pengembangan atau pemeliharaan / modifikasi dari sistem IT. V-Model adalah model yang berbasis objek sehingga hanya bisa digunakan sekali dalam suatu proyek.

·         V-Model terlalu fleksibel dalam arti ada beberapa aktivitas dalam V-Model yang digambarkan terlalu abstrak sehingga tidak bisa diketahui dengan jelas apa yang termasuk dalam aktivitas tersebut

Penerapan V-model
V-Model biasa digunakan pada proyek-proyek dengan skala yang besar. Sebagai contohnya yaitu digunakan di Jerman untuk mengatur sistem administrasi pemerintahannya dalam hal ini pada bagian BWB (Bundesamt für Wehrtechnik und Beschaffung = German Federal Office for Procurement).


Sumber:





Pertanyaan :
1.      672011078, Apa yang dimaksud dengan mendevelope software?
Jawab : Adalah sebuah pengembangan, misalkan software hanya bisa menghitung hasil penjumlahan, setelah di develope jadi bisa menghitung perkalian dan pengurangan, jadi lebih berkembang.

2.      672011212, Kenapa dikatakan model project oriented?
Jawab : Hanya berorientasi pada satu objek, jadi tidak bisa dilakukan secara bersama. Hanya satu user yang bisa mengoperasikan dalam satu projek software.

3.      702011037, apa yang dimaksud dari bercabangnya V model?
Jawab: Karena alur proses ini berurutan, seperti yang sudah ada di bagan atas, pada gambar Fase V-Model, Kita bisa membaca dari sudut kiri atas V(requirement) ke kanan, berakhir pada titik kanan atas(acceptance test execution).

1 komentar:

  1. How to make money from online casino games for beginners
    How to make money from online casino games for 제왕 카지노 beginners. A money game is an opportunity to win real money or prizes. You หารายได้เสริม can use your 인카지노 own money

    BalasHapus